Begitu
isinya dilalap habis, biasanya, koran langsung ditumpuk dan kalau sudah
banyak dijual kiloan. Namun, ide awak redaksi Metro, sebuah koran yang
terbit di Inggris, dan sejumlah ahli makanan benar-benar melompat keluar
dari pakem itu.
Mungkin
terinspirasi Willy Wonka, tokoh dalam film Chocolate Factory, yang
membuat segala sesuatu di sekitar kita bisa dimakan, mereka menciptakan
bentuk koran Metro yang bisa dimakan.
Seperti
dilansir situs Metro.co.uk, Jumat (1/4), kerja sama itu menghasilkan
koran yang bisa dimakan. Jadi begitu habis dibaca, koran tak perlu
dibuang, tetapi dimakan isinya.
Heston
Blumenthal, si ilmuwan kuliner, punya peran besar dalam mewujudkan ide
unik ini. “Koran yang bisa dimakan ini sedikit banyak merupakan obsesi
saya,” katanya.
Soal
rasa bagaimana? Para relawan sudah mencabik-cabik koran itu dengan gigi
mereka dan menelannya. Mereka pun menganggukkan kepala dan menilai
koran itu lezat.
Tentu
saja produksi koran itu tidak hanya membutuhkan editing yang ketat,
tetapi pengolahan adonan yang cermat pula. Adonan itu sendiri terdiri
atas tepung maizena, minyak sayur, permen arab, air dan asam sitrat yang
dimasak hingga menjadi pasta liat dan dibentuk menjadi lembaran.
Pasta
itu kemudian ditaburkan ke lembaran tipis itu melalui kasa sutra yang
diatur sedemikian rupa menjadi judul, foto dan artikel.
Proses
pencetakannya membutuhkan beberapa jam. Beberapa detik dibutuhkan untuk
mencetak koran lezat ini. Untuk mengeringkannya butuh waktu sedikit
lama. Untuk polesan terakhir, koran itu diberi aroma vanila uang baunya
lembut.
Charles
Bouquet, dari Edible Paper Company, mengatakan proyek itu akan
mendorong kebiasaan daur ulang dalam masyarakat. “Kami berharap ini
memberikan tambahan aroma pada berita dan menyajikan menu isu-isu
terkini yang lebih berwarna
0 komentar:
Posting Komentar